Wawasan kebangsaan
Wawasan kebangsaan
(Oleh Mahir Dwi Nugroho)
Sebagai warga negara Indonesia, harus bias menerima perbedaan-perbedaan
berupa:
- · Perbedaan warna kulit
- · Perbedaan kepercayaan
- · Perbedaan pendapat
Bangsa Indonesia memiliki pengertian sekelompok
individu dalam ruang lingkup yang luar yang memiliki sejarah yang sama dan
cita-cita yang sama. Bangsa Indonesia sepakat untuk berjuang 20 mei 1908 dan
sepakat menjadi satu bangsa pada tanggal 20 oktober 1928, dan munculnya
ideology pancasila pada tanggal 1 juni 1945, dan bangsa Indonesia merdeka pada
tanggal 13 agustus 1945.
Indonesia memiliki kekayaan alam
yang sangat melimpah ruan seperti:
- · Tambag
- · Perkebunan
- · Pertanian
- · Perternakan
- · Perhutanan
Namun bangsa Indonesia tidak memiliki sumber daya
manusia yang maju dan teknologi yang masih belum mampuni untuk mengelola sumber
daya alam yang melimpah tersebut, akibatnya negara-negara luar mengambil
kesempatan dari bangsa Indonesia untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Permasalahan-permasalahan:
- · Korupsi
- · Nepotisme
- · Terorisme
- · Kebodohan
- · Kemiskinan
Dari permasalahan-permasalahan diatas bias menjadikan permasalahan baru
yang lebih rumit bagi bangsa Indonesia sendiri untuk kedepanya. Seperti:
- · Tidak ada rasa sayang sesama
- · Sikap saling acuh terhadap sesama
- · Perbedaan negative menjadikan budaya bangsa
- · Tidak ada kesadaran diri untuk mau berubah menjadi lebih baik.
Sebetulnya pernah terjadi banyak sekali perang di Indonesia, yaitu
perang kedaerahan. Perang tersebut sudah berlangsung selama 300 tahun. Akan
tetapi dalam kejadian atau peristiwa tersebut belum terdapat hasilnya.
Dikarenakan pada saat itu masih kurangnya akan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Definisi satu: satu akan muncul ketika kita merasa memiliki satu sama lain
- Diantaranya : berbangsa, berbahasa, bertanah air
Demografi bangsa merupakan :
- · Jumlah penduduk sekitar 255 juta (tahun 2015)
- · Penyebaran tidak merata
- · Lebih dari 538 bahasa daerahdari 300 etnik
Namun belum dimanfaatkan dan diolah secara maksimal karena terbatasnya
dana dan teknologi.
Jika ingin mengubah bangsa dan negara kita jangan serta merta langsung
berangan-angan merubah bangsa dan negara terlebih dahulu. Akan tetapi ingatlah
bahwasanya ubahlah diri kita sendiri terlebih dahulu untuk menjadi teladan di
kalangan keluarga kita dahulu, laluubahlah keluarga kita dengan keteladanan
kita, bias jadi kita nantinya akan dapat mengubah negeri dan bangsa kita bahkan
dunia
Comments
Post a Comment